PIKIRANSUMBAR-Dukungan pemerintah terhadap keberadaan dan kesinambungan Posyandu terus diupayakan dalam berbagai kebijakan dan program kegiatan, yang tujuannya agar Posyandu tetap eksis dan menjadi gerbang terdepan dalam menekan angka Stunting.
Hal itu diungkapkan Bupati Solok H. Epyardi Asda saat kegiatan Peningkatan Kapasitas Kader Posyandu sekaligus penyerahan penghargaan dan apresiasi kepada Kader Posyandu se Kabupaten Solok, Rabu (24/1).
Acara tersebut, turut dihadiri Anggota Komisi V DPR RI Athari Gauthi Ardi, Sekretaris Daerah Medison, Staf Ahli Bid. Pemerintahan, Hukum dan Politik Safrudin, Asisten III Editiawarman, Anggota DPRD Kabupaten Solok, Kepala Dinas Kesehatan Zulhendri, Kepala OPD, Ketua Organisasi Wanita se-Kabupaten Solok, Camat se-Kabupaten Solok, Direktur RSUD Arosuka, serta Kepala Puskesmas se-Kabupaten Solok.
Peran kader dalam penyelenggaraan Posyandu sangat besar karena kader memberikan informasi kesehatan kepada masyarakat, memberikan penyuluhan dan konseling kesehatan gizi yang tujuannya meningkatkan kesadaran dan pengetahuan ibu balita agar terjadi perubahan perilaku yang lebih baik. Juga sebagai penggerak masyarakat untuk datang ke Posyandu.
“Kader merupakan ujung tombak dari seluruh kegiatan yang dilaksanakan di Posyandu. Keberadaan kader menjadi hal sangat penting dan strategis ketika pelayanan yang diberikan ke masyarakat dapat memberikan dampak positif terhadap peningkatan derajat kesehatan yang pada akhirnya dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” kata Epyardi Asda.
Dalam penurunan prevalensi stunting di Kabupaten Solok peran kader Posyandu sangat penting. Namun jangan lengah dan teruslah waspada terhadap keluarga yang beresiko stunting, sehingga program preventif, intervensi spesifik dan sensitive tetap harus dilaksanakan.
Beberapa langkah nyata Posyandu yang harus menjadi prioritas adalah melakukan pemantauan pertumbuhan dan perkembangan bayi dan balita melalui pengisian kurva KMS. Sehingga balita yang mengalami permasalahan pertumbuhan dapat dideteksi sedini mungkin, sehingga tidak terjadi stunting.
“Kader Posyandu juga harus melakukan inovasi dengan penyediaan menu Pemberian Makanan Tambahan (PMT) yang sehat dan bergizi dengan memanfaatkan bahan pangan lokal di daerah sekitar,” kata Suami Emiko Epyardi Asda itu.
Lalu Bupati Solok Epyardi Asda mengucapkan syukur berkat Partisipasi dan semangat Kader Posyandu, sehingga menjadi pembicaraan di tingkat Nasional, dan dulu stunting Kabupaten Solok ini berada di angka yang sangat tinggi dan saat ini berhasil mengalami penurunan yang sangat besar.
“Dengan penurunan yang sangat besar, saya diangkat menjadi sebagai Duta Orang Tua Hebat se-Indonesia oleh Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayan. Namun, sejatinya ini bukanlah keberhasilan saya semata, melainkan berkat usaha dan kerja keras para Kader Posyandu dalam memastikan kesehatan Ibu dan Anak di Kabupaten Solok. Untuk itu, saya ucapkan terimakasih kepada seluruh Kader yang bekerja dengan maksimal sehingga saat ini Kabupaten Solok bisa menjadi lebih baik,”ucapnya.
Selanjutnya, dikatakan Epyardi Asda, guna meningkatkan kapasitas dan kesejahteraan para Kader, maka Pada Tahun ini Pemerintah Kabupaten Solok akan memberikan Seragam bagi Kader, meningkatkan Insentif serta di berikan BPJS Gratis, dan setiap tahunnya juga akan di berikan penghargaan bagi para kader berprestasi dengan uang Rp.250,000,00 untuk setiap kadernya.
“Ini apresiasi kepada para kader yang terus dan akan mendampingi para balita dan ibu hamil. Saya harap para kader posyandu terpacu bersama kami melakukan penanganan agar kabupaten Solok bisa segera zero stunting,”katanya.
Anggota Komisi V DPR RI Athari Gauthi Ardi menyatakan, sebagai anggota DPR RI, ia sangat bangga sekali melihat kekompakan dari seluruh jaringan dan seluruh lini di pemerintahan kabupaten Solok saat ini, khususnya peningkatan dibidang kesehatan.
“Insyaallah sebagai perwakilan di DPR RI, kita akan terus bekerjasama dengan pemerintah Kabupaten Solok untuk memperhatikan kebutuhan dan aspirasi khususnya bagi tenaga kesehatan di kabupaten Solok. Dan selamat atas prestasi Bapak/Ibuk yang telah dicapai hingga saat ini, mari selalu jaga kekompakan untuk terus memajukan Kabupaten Solok kedepannya,” pintanya.
Sebelumnya, Kepala Dinas Kesehatan Zulhendri menyampaikan, bahwa ini merupakan kegiatan pertama seluruh Kader Kesehatan se-Kabupaten Solok berkumpul dan melaksanakan temu ramah bersama Bupati Solok.
“Sektor kesehatan hari ini, tidak hanya memberikan pelayanan di Puskesmas, namun sudah menjangkau seluruh elemen masyarakat melalui peran kader dalam membantu dan mengelompokkan masyarakat yang beresiko. Untuk itu, apresiasi untuk seluruh kader hebat kita yang telah membantu dan mendukung peran pemerintah menurunkan angka Stunting di Kabupaten Solok,” sebutnya.
Kegiatan ini diikuti oleh 3.090 orang Kader Posyandu se-Kabupaten Solok. Tidak terkecuali penurunan angka stunting di Kabupaten Solok, dari 40,1% menjadi 24,2% itu tidak terlepas berkat kerja keras mereka.
Diakhir kegiatan, dilakukan penyerahan Penghargaan Bagi Kader dengan Pengabdian Terlama pada masing-masing Puskesmas se-Kabupaten Solok, berikut daftar Kader dengan Pengabdian Terlama diantaranya, Megawati dari Puskesmas Muara Panas Lama Pengabdian 44 tahun.