PIKIRANSUMBAR,– Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Solok, Provinsi Sumatera Barat, mengimbau masyarakat di daerah itu agar terus mewaspadai penyakit demam berdarah dengue (DBD).
“Musim pancaroba antara musim penghujan dan musim kemarau yang berakibat kelembaban suhu udara menjadi tinggi sangat memudahkan nyamuk DBD untuk bersarang dan berkembang biak sehingga sangat berpotensi terjangkitnya penyakit Demam Berdarah. Maka dari itu, masyarakat diharapkan untuk waspada dan menjaga kebersihan lingkungan terutama membersihkan tempat yang biasanya dijadikan penampungan air,”kata Anggota DPRD Kota Solok,Andi Marianto.ST, Minggu (4/9/2022).
Politisi Golkar ini mengatakan, untuk mencegah berkembangnya kasus DBD Dinas Kesehatan Kota Solok harus proaktif turun ke masyarakat guna memberikan pendampingan yang berorientasi pada pencegahan penularan penyakit tersebut.
Menurut Andi, saat ini masih terhitung musim penghujan dimana potensi munculnya penyakit DBD masih terus ada, apalagi jika masyarakat tidak mengetahui apa saja yang menjadi penyebab berkembang biaknya nyamuk yang membawa penyakit tersebut.
“Saya kira sebelum berjatuhan banyak korban alangkah baiknya jika kita melakukan pencegahan dini. Mungkin saja saat ini DBD belum dikatakan kejadian luar biasa tapi jika tidak ada langkah kongkrit tentu kita khawatir keadaan akan bertambah buruk,” katanya.
Untuk itu pihaknya mengimbau kepada Pemerintah Kota Solok dalam hal ini Dinas Kesehatan agar proaktif dengan melibatkan RT/RW dan unsur pemerintahan lainnya melakukan edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat.
“Apakah harus segera dilakukan pengasapan atau pembagian bubuk abate, saya kira petugas terkait lebih mengetahui mana yang prioritas. Yang jelas kami di DPRD akan terus memantau dan memberikan masukan,” kata Politisi Partai Golkar Kota Solok tersebut.
Kasi Pengendalian penyakit menular, surveilance dan Imunisasi Dinas Kesehatan Kota Solok, Siska Primasari menjelaskan,Kasus DBD (Demam Berdarah Dengue) di Kota Solok terhitung dari bulan Januari hingga Agustus 2022 tercatat sebanyak 48 kasus. Demi mengantisipasi lonjakan kasus DBD saat memasuki musim pancaroba seperti saat sekarang ini diharapkan kepada masyarakat untuk melakukan pencegahan dengan pemberantasan sarang nyamuk.
Lalu, Siska Primasari menjelaskan bahwa penanganan untuk melakukan pemberantasan nyamuk DBD tidak bisa di putus perkembang biakannya dengan melakukan pengasapan atau Fogging.sistim pengasapan hanya akan membunuh nyamuk yang berukuran besar namun tidak akan dapat membunuh nyamuk berukuran kecil apalagi berupa jentik.
Dirinya menghimbau kepada seluruh masyarakat Kota Solok untuk selalu menjaga kebersihan lingkungan dan selalu menerapkan 3 M yaitu membersihkan atau menguras tempat yang sering menjadi penampungan air seperti bak mandi,drum dan tempat penampungan air lainnya.
“Selain itu selalu menutup rapat tempat-tempat penampungan air seperti bak mandi maupun drum dan mengubur barang bekas di dalam tanah agar tidak membuat lingkungan semakin kotor dan dapat berpotensi menjadi sarang nyamuk,” kata Siska Primasari.
(Wahyu Haryadi)