PIKIRAN SUMBAR- Respons cepat dan sigap Pemerintah Kabupaten Solok, di bawah kepemimpinan Bupati Epyardi, dalam menangani bencana ini patut diapresiasi, Bupati bersama timnya langsung turun ke lokasi terdampak banjir yang terjadi di Nagari Talang Babungo, Rabu (17/4).
Bencana banjir yang terjadi di Kabupaten Solok tersebut merupakan dampak dari luapan sungai Batang Gumanti. Luapan sungai ini terjadi karena curah hujan yang tinggi serta aliran sungai yang dangkal. Akibatnya, sejumlah lokasi di sekitar Mesjid Baitul Safa, Pasar Talang Babungo, rumah-rumah warga, dan lahan pertanian di sepanjang aliran sungai mengalami genangan banjir.
Respons sigap pemerintah terhadap bencana ini tercermin dari langkah-langkah yang diambil. Bupati Solok, Epyardi, langsung membawa Tim Tanggap Bencana yang terdiri dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Dinas Sosial, Dinas Kesehatan, Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), serta Polisi Pamong Praja dan Pemadam Kebakaran (Pol-PP Damkar) untuk meninjau langsung lokasi bencana.
Langkah-langkah yang diambil pemerintah ini juga didukung oleh kesiapan infrastruktur yang dimiliki Kabupaten Solok. Kabupaten ini telah memiliki 6 buah ekskavator besar, 2 buah ekskavator kecil, dan 2 buah Beckhoe Loader. Meski demikian, Epyardi menyadari bahwa jumlah peralatan tersebut masih kurang mengingat luasnya wilayah Kabupaten Solok dengan 14 Kecamatan.
“Kita ingin ekskavator ini minimal ada 10 di daerah kita, namun karena banyaknya tantangan dan penolakan dari beberapa oknum yang mengatakan hal ini tidak berguna, sekarang dapat dilihat betapa berguna dan pentingnya ekskavator bagi kita di Kabupaten Solok,” kata Epyardi.
Dalam penanganan bencana banjir ini, koordinasi antar instansi juga menjadi kunci. Bupati Solok, Epyardi, mengkoordinasikan berbagai pihak terkait, termasuk warga setempat, untuk bersama-sama mengevakuasi korban dan memberikan bantuan kepada mereka yang terdampak banjir. Hal ini menunjukkan bahwa pemerintah daerah tidak hanya bergantung pada peralatan yang dimiliki, tetapi juga pada kerjasama dan koordinasi yang baik antar instansi dan dengan masyarakat.
Selain penanganan, Pemerintah Kabupaten Solok juga perlu memikirkan upaya mitigasi bencana dalam jangka panjang. Hal ini termasuk pembenahan infrastruktur sungai, seperti normalisasi dan perbaikan batu bronjong, guna mengurangi risiko banjir di masa mendatang. Wali Nagari Talang Babungo, Hafizur Rahman, menyampaikan harapannya agar pemerintah daerah dapat segera menindaklanjuti permintaan tersebut.
Keterlibatan masyarakat juga sangat penting dalam upaya mitigasi bencana. Pemerintah Kabupaten Solok perlu meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga lingkungan, terutama dalam hal pengelolaan sungai dan daerah aliran sungai. Langkah-langkah preventif seperti penghijauan, pengelolaan sampah yang baik, dan pembangunan tanggul sungai yang kuat dapat membantu mengurangi risiko bencana banjir di masa mendatang.
Dari sisi kelembagaan, perlu adanya peningkatan kapasitas dan kesiapan aparatur pemerintah daerah dalam menghadapi bencana. Pelatihan dan simulasi bencana secara berkala perlu dilakukan guna memastikan bahwa seluruh pihak terlibat dalam penanganan bencana memiliki kesiapan yang optimal.
Selain itu, sinergi antara pemerintah daerah, pemerintah pusat, dan berbagai pihak terkait perlu ditingkatkan. Koordinasi yang baik antara berbagai tingkatan pemerintahan serta lembaga dan organisasi terkait akan mempercepat proses penanganan bencana dan meminimalkan kerugian yang ditimbulkan.
Pemerintah Kabupaten Solok juga perlu terus melakukan evaluasi terhadap langkah-langkah yang telah diambil dalam penanganan bencana. Evaluasi ini perlu dilakukan secara berkala guna memastikan bahwa upaya yang dilakukan telah efektif dan efisien serta dapat memberikan dampak yang positif bagi masyarakat yang terdampak.
Di tengah keterbatasan sumber daya yang dimiliki, semangat dan kegigihan pemerintah daerah dikomandoi Bupati Epyardi, dalam menangani bencana banjir ini patut diapresiasi. Kerjasama antar instansi, keterlibatan masyarakat, dan sinergi antar berbagai pihak akan menjadi kunci keberhasilan dalam mengatasi tantangan bencana banjir di Kabupaten Solok. Dengan langkah-langkah yang tepat dan konsisten, diharapkan Kabupaten Solok dapat menjadi contoh dalam penanganan bencana bagi daerah-daerah lain di Indonesia.