PIKIRANSUMBAR.com – Bupati Solok Epyardi Asda menjadi Inspektur Upacara Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Persatuan Guru Republik Indonesia ( PGRI) ke 79, Senin (25/11) di Lapangan Kantor Bupati Solok.
Turut dihadiri Wakil Bupati Solok Jon Firman Pandu, SH, serta Forkopimda Kabupaten Solok. Selain itu, hadir pula Sekretaris Daerah, Ketua TP-PKK, Kepala Disdikpora, Kepala OPD, Camat se-Kabupaten Solok, dan berbagai elemen pendidikan lainnya, termasuk para guru, kepala sekolah, serta anggota PGRI se-Kabupaten Solok.
Dalam sambutanya, Bupati Solok yang juga bertindak sebagai Inspektur Upacara, Capt. H. Epyardi Asda, menyampaikan apresiasi tinggi kepada seluruh guru di Kabupaten Solok.
“Kita para guru di seluruh tanah air semuanya tertampung dalam satu naungan Persatuan Guru Republik Indonesia, acara hari ini memberikan semangat persatuan kepada kita bersama sebagai seorang pendidik yang mencerdaskan anak-anak bangsa,” ujarnya.
Bupati Epyardi juga menegaskan peran vital seorang guru dalam membimbing generasi muda untuk menjadi tonggak penerus bangsa. “Saya yakin kita semua sadar peran seorang guru dalam membimbing generasi muda untuk dapat menjadi tonggak penerus yang akan memperjuangkan bangsa di masa mendatang,” tambahnya.
Epyardi Asda juga merasa bangga atas capaian Kabupaten Solok yang telah meraih penghargaan sebagai daerah terbaik di Sumatera Barat dalam bidang pendidikan.
“Alhamdulillah, di Kabupaten Solok, berkat perjuangan kita bersama dalam meningkatkan kualitas pendidikan, kita mendapatkan penghargaan menjadi yang terbaik se-Sumatera Barat di bidang pendidikan,” ungkap Bupati Epyardi.
Sebagai bagian dari peringatan HUT PGRI ke-79, upacara ini juga diisi dengan penyerahan penghargaan kepada 14 guru yang telah menunjukkan dedikasi luar biasa dalam pengabdiannya. Di antaranya, Zaidar, seorang guru pensiun yang masih aktif di PGRI, dan Feriyadi kepala sekolah berprestasi tingkat provinsi Sumatera Barat.
Selain itu, Mursalin, yang aktif membantu guru-guru Kabupaten Solok melalui platform Merdeka Mengajar, serta Eri, yang telah mengabdi di daerah sulit sejak tahun 2004, juga menerima penghargaan atas dedikasinya.
Beberapa guru lainnya yang mendapatkan penghargaan adalah Kamisir, dan Waitlem, yang mendedikasikan diri dalam membimbing kompetensi guru dan kepala sekolah di Kabupaten Solok.
Kemudian, Guru difabel, Hendra Wijaya, yang terus mengembangkan kompetensinya, serta Yelmi Adlina R, guru honorer yang tetap mengajar meski tidak mungkin lagi diangkat sebagai ASN, juga dihargai atas semangat pengabdiannya.
Di akhir acara, rangkaian perlombaan yang diadakan untuk memeriahkan HUT PGRI ke-79 pun berlangsung dengan meriah. Kegiatan ini diharapkan dapat semakin mempererat semangat persatuan dan dedikasi di kalangan para pendidik di Kabupaten Solok.
Dengan peringatan HUT PGRI ke-79 ini, Kabupaten Solok semakin menegaskan komitmennya dalam memajukan pendidikan dan menghargai jasa para guru sebagai pahlawan tanpa tanda jasa.