DLH Kota Solok Lakukan Pembinaan Calon Sekolah Adiwiyata Provinsi

  • Whatsapp
banner 468x60

PIKIRANSUMBAR.COM–Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Solok memberikan pembinaan terhadap Calon Sekolah Adiwiyata Provinsi (CSAP) sejak 30 Januari 2024. Kali ini pembinaan dilakukan di SD Negeri 12 Tanah Garam, Kecamatan Lubuk Sikarah, Selasa (6/2/2024).

Pembinaan dipimpin oleh Sekretaris DLH, Sisvamedi, didampingi Kepala Bidang Perlindungan dan Penegakan Hukum Lingkungan, Agus Susanto, Penyuluh Lingkungan Nelly Amrianis, Pengawas Lingkungan Hidup, Arif Ferdian, beserta staf.

“Pembinaan ke seluruh sekolah di Kota Solok, tingkat SD, SMP maupun SMA, oleh gabungan tim pembina dari gerakan pe­duli dan berbudaya ling­kungan hidup di sekolah (PBLHS), oleh DLH dan Dinas Pendidikan yang direncanakan dalam dua pekan ke depan,” sebutnya.

Adapun daftar sekolah yang mengikuti pembinaan, untuk Sekolah Adiwiyata Provinsi ada 6 sekolah yakni SDN 01 Tanah Garam, SDN 09 PPA, SMPN 2 Kota Solok, SDN 12 Tanah Garam, SDN 05 VI Suku, dan SMPN 6 Kota Solok.

Dijelaskan Sisvamedi, dokumen dan tata cara pengisian kuisioner tetap memakai format yang sama pada saat diusulkan menjadi Calon Sekolah Adiwiyata Kota/Kabupaten, yang membedakan adalah bobot nilainya, kabupaten dengan bobot 70 sedangkan provinsi dengan bobot 80, dilengkapi dengan dokumen pendukung.

Pertama, komponen perencanaan Gerakan Peduli dan Berbudaya harus sesuai dengan dokumen Laporan Raport Mutu Sekolah, rencana kegiatan, dokumen satu KTSP dilampirkan dokumen 2 tahun terakhir dan pada tahun berjalan tahun 2024,

Kedua, komponen pelaksanaan gerakan, memenuhi permintaan kuesioner lebih ditekankan pada penambahan inovasi sekolah sesuai dengan keadaan dan potensi yang ada di sekolah, serta penambahan kegiatan perilaku ramah lingkungan hidup di luar sekolah oleh kader dan warga sekolah.

Ketiga, komponen pemantauan evaluasi dilakukan secara berkala minimal 1 kali dalam 1 tahun, dan melibatkan banyak unsur seperti: komite sekolah, masyarakat, orang tua murid, dewan pendidik dan unsur yang lainnya. Bobot Nilai agar dapat ditetapkan menjadi sekolah adiwiyata provinsi adalah 80.

Sisvamedi berharap, sekolah Adiwiyata ikut mengkampanyekan dan mempublikasikan kegiatan-kegiatannya, agar sekolah lain juga ikut melaksanakan Gerakan PBLHS yang bertujuan untuk mempengaruhi perubahan perilaku berbudaya pada semua warga sekolah.

“Sekolah memang harus menerapkan gerakan PBLHS ke siswa di dalam kehidupan sehari-hari, bukan karna ada penilain CSAP semata,” pungkasnya.

banner 300x250

Pos terkait

banner 468x60

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *