PIKIRANSUMBAR.com – Sistem pemerintahan terbuka yang diterapkan oleh Bupati Solok, Epyardi Asda menunjukkan hasil yang cukup membanggakan. Kali ini, Direktur Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Solok, Febri Fauza, S. Pt. MM, sangat mengapresiasi metode kerja ‘Sang Kapten’ dalam memimpin Kabupaten Solok.
PDAM Kabupaten Solok tahun 2024 ini mendapatkan kucuran dana dari pemerintah pusat berupa instruksi presiden (inpres) untuk pemasangan sambungan rumah (SR) jaringan air bersih baru. Jumlah yang dialokasikan sebanyak 2.935 sambungan.
Dijelaskan Febri Fauza saat berbincang dengan ‘Pikiran Sumbar’, Rabu (19/6/24) di Arosuka, PDAM Kabupaten Solok sangat terbantu dengan turunnya Dana Inpres Air Minum sebesar 15 miliar lebih. Pihaknya juga dapat berkoordinasi baik dengan OPD terkait dalam menyiapkan perencanaan pengusulan yang akan di ajukan ke pemerintah pusat melalui BPPW Sumatera Barat.
“Walaupun belum terpenuhi sebanyak 40 miliar sesuai usulan ‘masterplan’, tetapi di angka 15 miliar lebih, itu sudah sangat membantu,” kata Febri.
Ia menyampaikan, seluruh dokumen usulan pembangunan air minum untuk masyarakat sudah dimulainya sejak tahun 2022, ketika awal persoalan air minum di Kabupaten Solok mencuat kepermukaan karena banyaknya keluhan masyarakat yang tidak di aliri oleh air dari PDAM Kabupaten Solok.
“Sejak saat itu, kami langsung diminta oleh Bapak Bupati untuk segera menyiapkan ‘masterplan’ guna di usulkan ke pemerintah pusat. Bahkan bersama OPD terkait kami juga langsung dikawal oleh Bapak Bupati ke Bappenas dan PUPR Pusat,” Febri mengulas.
Disampaikannya, dana yang didapat ini adalah hikmah dari cara kerja yang terbangun dimasa Bupati Solok, H. Epyardi Asda. Dan kami telah menyiapkan seluruh dokumen yang ada untuk pengusulannya, dan dokumen itu lebih dari satu tahun yang lalu sudah siap.
“Untuk diketahui, 15 Miliar lebih itu kita dapatkan, karena banyak Kabupaten kota lain yang tidak siap dokumennya, sementara kita sudah siap satu tahun sebelumnya, karena kalau normal saja, palingan kita cuma dapat 2 miliar saja. Jadi itu yang saya maksud hikmah Pak Bupati terus memotivasi kita untuk bekerja cepat. Dengan kerja cepat yang beliau budayakan, kita sudah siap dokumen jauh di awal, jadi tinggal masukkan saja ketika dibutuhkan,” sebut Febri.
Seperti diketahui, PDAM Kabupaten Solok saat ini terus bekerja keras untuk melakukan berbagai upaya normatif dalam menata kelola manajemen air di wilayah Kabupaten Solok.
Salah satunya dengan mengidentifikasi berbagai potensi air baku, termasuk sistem jaringan perpipaan sehingga mendapatkan data akurat terkait cakupan layanan air bersih bagi masyarakat Kabupaten Solok.
Febri fauza mengutarakan, selama tiga tahun memimpin PDAM Kabupaten Solok, ada begitu banyak tantangan yang dihadapi. Meskipun demikian pihaknya terus bekerja keras meningkatkan cakupan layanan air bersih untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
“Kami berusaha menghadirkan kualitas pelayanan air bersih dengan menyediakan SDM berkualitas, serta tetap menjaga kualitas produk air bersih kepada pelanggan,” katanya.
Target PDAM Kabupaten Solok, Dana yang didapat itu untuk delapan lokasi yang memiliki sistem penyediaan air minum (SPAM) dengan total anggaran Rp. 15 Miliar lebih. Bantuan PDAM kali ini merupakan penerima Dana Inpres Air Minum terbesar dari 19 kabupaten/kota di Sumatera Barat.
“Lokasinya adalah, Kecamatan Gunung Talang, Lembang Jaya, Hiliran Gumanti, Junjung Sirih, Pantai Cermin Lembah Gumanti,” kata
Bantuan ini, kata Febri tidak terlepas dari dorongan Bapak Bupati kepada kita di PDAM dan Seluruh OPD yang ada di Pemda Kabupaten Solok. Bersama beliau kita terus dituntut untuk terus bekerja, berkarya, dan lakukan apapun untuk memberikan layanan terbaik kepada masyarakat, mengingat infrastruktur air minum ini umurnya sudah tua, dan boleh dikatakan belum pernah di diperbaharui.
“Sementara, disisi lain, sumber-sumber mata air besar yang ada di Kabupaten Solok sudah di kuasai oleh Pemerintah Kota Solok. Jadi pihak PDAM Kabupaten Solok harus berpikir bagaimana caranya supaya kebutuhan air minum masyarakat tetap terpenuhi dengan kondisi yang ada,” katanya.
Dijelaskannya, dari 8 (delapan) kabupaten kota yang mengajukan untuk mengajukan Dana Inpres Air Minum, tujuh yang dapat, dimana untuk Kabupaten Solok, dana yang akan masuk ditahun 2024 nantinya pembangunannya tersebar dibeberapa kecamatan. Dan untuk tahap satu yang dapat bantuan cuma tiga kabupaten Kota, yakni Kabupaten Sijunjung 3 miliar, Kabupaten Solok 15 Miliar dan Kabupaten Padang Pariaman 1 miliar.
Tahap satu turun 9,4 miliar, Proyek ini perencaanan oleh kita, kemudian akan dikerjakan langsung oleh orang balai, setelah selesai nanti akan di hibahkan kepada pemkab. Solok,” ungkap Febri.
Selanjutnya, karena ini nantinya ada untuk bantuan pendistribusian ke rumah-rumah warga yang telah terdata, maka PDAM Kabupaten Solok akan menyiapkan sosialisasi ke masyarakat penerima manfaat di kecamatan yang telah ditentukan.
“Untuk 9 miliar lebih tahap satu ini, dapat untuk 4 kecamatan yakni Kecamatan Junjung Sirih, Kecamatan Gunung Talang, Kecamatan Lembang Jaya dan Hiliran Gumanti. Kenapa kita prioritaskan 4 kecamatan ini? Karena untuk Junjung Sirih, Hiliran Gumanti dan Lembang Jaya belum ada sistim, sedangkan untuk Gunung Talang akan kita maksimalkan lagi, karna banyaknya gangguan sistim di sana, termasuk tidak mengalirnya air pada fasilitas-fasilitas vital milik pemerintah. Sedangkan untuk tahap dua nantinya adalah, Nagari Surian, Alahan Panjang, dan perumahan yang ada di arosuka sekitarnya, termasuk Guguk Gunung Talang,” tambahnya lagi.
Febri menyebutkan, PDAM Kabupaten Solok tahun sebelumnya, juga mendapatkan aliran APBN melalui dana aspirasi Anggota Komisi V DPR RI, Athari Gauthi Ardi sebesar 2,4 miliar, dimana anggaran itu kita gunakan untuk pengadaan pipa induk, dan sekarang pembangunan yang akan di kerjakan adalah kepada pipa distribusi.
“Sekarang anggaran 9 miliar lebih ditahap satu ini sedang proses tender di BPPW Sumbar. sesuai target kita, semoga di bulan Juli, atau paling telat di bulan Agustus 2024 sudah dimulai pengerjaanya, sehingga bisa dinikmati oleh masyarakat. Kemudian untuk 6 miliar lagi, insyaallah, juga akan cair pada tahap dua,” pungkas Febri.