PIKIRANSUMBAR – Kerja nyata Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) Komisi V, Athari Gauthi Ardi patut diapresiasi. Jangan hanya memberikan harapan palsu atau ‘Prank’ terhadap masyarakat yang belum pasti kebenarannya. Hal itu dikatakan Wakil Ketua DPRD Kota Solok, Efriyon Coneng, di ruang kerjanya di Gedung DPRD Kota Solok, beberapa waktu lalu.
Athari di Komisi V membidangi infrastruktur dan perhubungan, dengan mitra kerja Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Badan Metereologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Badan Pencarian dan Pertolongan Nasional, Kementerian Desa, serta bidang lainnya.
Dijelaskan Efriyon Coneng, sebagai wakil rakyat di Pusat, Athari telah banyak memperjuangkan aspirasi yang dirasakan langsung oleh masyarakat Sumbar. Seperti Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) dan Program Percepatan Peningkatan Tata Guna Air lrigasi (P3-TGAI), revitalisasi Batang Lembang, dan baru-baru ini lagi berjalan normalisasi Batang Lembang. Tidak hanya itu, banyak juga bantuan lain di Sumbar ini menyasar ke masyarakat langsung.
“Namun ditengah keseriusan Athari Gauthi Ardi memperjuangkan aspirasi masyarakat Sumbar, ada saja pihak yang tak bertanggung jawab dengan sengaja membuat isu yang seakan menjatuhkan reputasinya sebagai Anggota Komisi V DPR RI,” sesalnya.
Menurutnya, meskipun Athari Gauthi Ardi terbilang baru di dunia politik namun secara kemampuan ataupun kinerjanya sudah dirasakan oleh masyarakat Sumbar. Selain itu, Athari juga sebagai perempuan muda milenial inspiratif, yang patut dicontoh oleh generasi muda Sumbar.
“Sebab diusia yang masih muda, Ia mampu bersaing dengan politikus senior di kancah nasional. Ini merupakan prestasi dan bisa dijadikan contoh bagi anak muda di Sumbar,” ujarnya.
Efriyon Coneng berharap kepada anggota dewan yang duduk di parlemen, untuk mengatakan kebenaran kepada masyarakat meskipun itu pahit. Karena, membangun daerah itu tidak semudah membalikkan telapak tangan. Semua butuh koordinasi, semua butuh proses, semua mekanisme dan itu ada aturan mainnya jika memang betul-betul berniat untuk membangun Sumbar.
“Jangan menebar informasi yang belum tentu kebenarannya, sehingga masyarakat Sumbar hanya diberikan janji manis yang nantinya berujung kekecewaan dan merusak citra wakil rakyat. Hentikanlah prank terhadap masyarakat, karena anggota DPR itu dewan terhormat yang berbicara aturan, fakta dan data,” ucapnya.
Dirinya juga menghimbau masyarakat Sumbar, khususnya Solok agar lebih bijak dalam menerima sebuah informasi. Jangan mudah percaya terhadap informasi yang belum jelas kebenarannya.
Lebih jauh Efriyon Coneng menjabarkan, saat ini Athari menjadi legislator yang paling banyak berbuat untuk daerah pemilihan. Baik dari jumlah program, maupun dari jumlah dana pusat yang berhasil dibawa ke Sumbar.
Pada awal tahun 2020, Athari Gauthi Ardi berhasil menarik dana pusat sebesar Rp 13,4 Miliar dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR RI) guna membiayai sejumlah program peningkatan perekonomian masyarakat di daerah pemilihan (Dapil 1) Sumbar. Salah satunya proyek Pengembangan Infrastruktur Sosial Ekonomi Wilayah (PISEW).
Untuk tahun 2020, program PISEW dari Athari tersebar di dua kabupaten, yakni Kabupaten Solok dan Kabupaten Sijunjung, sebanyak 14 paket dengan nilai masing-masing Rp 600 juta.
Sebelumnya, Athari juga sudah membawa sejumlah program diantaranya program bedah 1.000 rumah tidak layak, serta pembangunan dan perbaikan irigasi dalam program penguatan petani pemakai air (P3A). Selain itu, Athari juga membawa program Kota Tanpa Kumuh (KoTaKu) di 5 titik di Sumbar, dengan nilai masing-masing Rp1 miliar.
Tahun 2021 dan 2022, semakin banyak dana yang dibawa Athari ke Sumbar, tercatat Ratusan miliar Rupiah dana pusat berhasil dibawa oleh Wasekjen DPP PAN tersebut. Menjadi satu-satunya Anggota DPR RI asal Kabupaten Solok, tentu saja Athari memberi perhatian khusus dan alokasi lebih untuk Kabupaten Solok.
Dalam program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) atau lebih populer dengan program bedah rumah, pada tahun 2022 ini Athari berhasil menarik dana pusat untuk membedah 1.352 rumah di tiga daerah. Yakni 844 rumah di Kabupaten Solok, 308 rumah di Kabupaten Sijunjung dan 200 rumah di Kabupaten Dharmasraya.
Untuk Pengembangan Infrastruktur Sosial Ekonomi Wilayah (PISEW), pada 2021 Athari membawa program PISEW ke 18 titik di Kabupaten Solok. Sementara, pada 2022 Athari kembali berhasil membawa dana pusat untuk PISEW sebanyak 22 titik yang tersebar di Kabupaten Solok, Sijunjung dan Dharmasraya.
Peningkatan Pengembangan Perbaikan Tata Guna Air Irigasi (P3AI), Athari membawa sebanyak 125 paket P3AI untuk tiga daerah. Yakni 95 paket di Kabupaten Solok yang tersebar di 13 kecamatan dari 14 kecamatan yang ada di Kabupaten Solok. Kemudian 15 paket yang tersebar di 4 kecamatan di Kabupaten Dharmasraya. Kemudian, 15 paket yang tersebar di 8 kecamatan di Kabupaten Sijunjung.
Sanitasi Pesantren (Santren), Sanitasi Masyarakat (Sanimas) dan Sanitasi Pedesaan (Sandes) pada tahun 2022 ini, sebanyak dua pesantren mendapatkan alokasi dana Santren untuk perbaikan dan pembangunan mandi cuci kakus (MCK). Yakni Pondok Pesantren Nurul Yaqin Al ‘Arifi di Nagari Aripan, Kecamatan X Koto Singkarak, Kabupaten Solok dan Pondok Pesantren MTI Paninggahan di Nagari Paninggahan, Kecamatan Junjung Sirih, Kabupaten Solok.
Untuk Program Sanimas, Athari membawa dua paket program di tahun 2022 ini. Yakni untuk Nagari Aie Luo, Kecamatan Payung Sekaki dan Nagari Talang Babungo, Kecamatan Hiliran Gumanti.
Program Sandes yang dibawa Athari, tersebar di 8 nagari di 6 kecamatan di Kabupaten Solok. Yakni untuk Nagari Singkarak dan Koto Sani di Kecamatan X Koto Singkarak, Nagari Taruang-Taruang dan Bukit Bais di Kecamatan IX Koto Sungai Lasi, Nagari Sariak Alahan Tigo di Kecamatan Hiliran Gumanti, Nagari Sibarambang di Kecamatan X Koto Diateh, Nagari Koto Gadang Koto Anau di Kecamatan Lembang Jaya, dan Nagari Batang Barus di Kecamatan Gunung Talang.
Selain 4 program andalan yang menyentuh langsung ke masyarakat terbawah tersebut, Athari juga membawa sejumlah program unggulan ke Sumbar. Bahkan, program-program yang dibawa tersebut bernilai puluhan miliar. Seperti Normalisasi Batang Tapan di Pesisir Selatan senilai Rp38 miliar lebih, Normalisasi Batang Lembang di Kabupaten Solok dan Kota Solok senilai Rp19,2 miliar.
Selain itu, juga ada program Kota Tanpa Kumuh (KoTaKu) yang di tahun 2021 lalu dikerjakan di Nagari Koto Gadang Koto Anau (Lembang Jaya), Nagari Sirukam (Payung Sekaki) dan Nagari Singkarak (X Koto Singkarak). Kemudian, pembangunan jalan raya (Jalan Lintas Sumatera/Jalinsum) tahun 2020 yang melintasi Kabupaten Sijunjung dan Kabupaten Dharmasraya.