“In Memorial” mengenang Ujang Jarbat Wartawan Koran Padang

  • Whatsapp
banner 468x60

PIKIRANSUMBAR.COM–Innalillahi Wainnailaihirojiun. Telah berpulang ke Rahmatullah Wandy Sofriwandy atau Ujang Jarbat pada hari ini, Kamis (21/3/2024) pagi di Kompleks Perumahan Nuansa Griya Arosuka Tahap II, Jorong Sukarami, Kecamatan Gunung Talang, Kabupaten Solok.

Kabar tentang meninggalnya Wandy Jarbat beredar cepat di medsos. Grup-grup WA Solok hingga PWI Kabupaten Solok.

Wandy Jarbat adalah wartawan Koran Padang. Kami sering berinteraksi sejak lama. Badan memang jarang bertemu sejak saya kembali ke Kota Padang tahun 2017 lalu. Tapi jangan salah, nyaris setiap bulan kami bercanda dengan pesan singkat. Terakhir komunikasi lewat WA tanggal 3 Februari 2024, sebulan lampau.

Ada saja yang kami ‘gunjing’. Biasanya, saya yang mulai bercanda duluan. Namanya kami sama-sama wartawan, garahnya seputar politik Solok, nasib omzet Koran hingga bicara tingkah kawan-kawan.

Kami memang jarang duduk bareng. Tapi, setiap Da Jarbat ke Padang dan ada waktu ngopi, dia pasti mengabari saya; siang atau malam. Kami bertemu, bercerita dari Benua Antartika sampai ke Indarung dan balik jua ke Solok.

Da Jarbat sungguh-sungguh unik. Tampilannya sederhana sekali. Kemana-mana pakai sandal dan jarang sekali memakai sepatu. Tak berubah gayanya sejak saya kenal awal tahun 2013 silam.

Keliling kompleks Kantor Bupati Solok di Arosuka dengan motor Shogun bututnya. Koran dipegang. Asap Dji Sam Soe mengawalnya berjalan. Betul-betul santai sekali hidupnya.

“Angek kaki Den pakai sapatu, Ki. Ciek lai, awak urang kampuang lo. Ndak manakah pakai sapatu mode pegawai,” jawabnya suatu waktu saat saya tanya tentang kebiasaannya.

Selain unik dan santai, Da Jarbat adalah salah satu wartawan di Kabupaten Solok yang hampir tak pernah berpolemik dengan pemerintahan. Baik di era Pak SR-Desra, Gusmal-Yufladri dan Epyardi-Jon Pandu saat ini. Baginya, pemerintah daerah sepenuhnya mitra. Kritik sewajarnya dan tidak sampai berlarut-larut.

Begitu juga dengan kawan satu profesi. Da Jarbat nyaris tak pernah berpolemik. Baginya, hari ini ‘senayan’ saja. Kalau pun ‘bagaduah’ secara prinsip, Da Jarbat lebih cenderung mengalah. Dia pergi saja dari urusan itu, dan menempuh jalan sendiri.

Ya, Da Jarbat memang kerap melakoni dunia profesionalnya sendiri. Dan pada akhirnya, kita semuanya akan berjalan sendiri layaknya Da Jarbat yang dijemput Sang Khalik dalam kesendirian.

Terakhir, yang paling akan di ingat oleh sahabat karibnya adalah candaan Ujang Jarbat. Ia selalu riang dan menebar tawa. Sosoknya periang. Ada saja bahan candaannya saat berdiskusi.

Semoga amal-amal baikmu semasa hidup menjadi teman mengawal perjalanan panjangmu menuju hisab di Padang Mahsyar, Da. Kemudian, tabah hendaknya keluarga yang ditinggalkan. Aamiin ya Rabb.

Maafkan segala tingkah saya selama kita bergaul. (Riki Selayo)

banner 300x250

Pos terkait

banner 468x60

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *