PIKIRANSUMBAR- Pembangunan Fly Over Sitinjau Lauik yang direncanaaan akan dimulai Juni 2023, kembali dibantahkan oleh Anggota Komisi V DPR RI, Athari Gauthi Ardi. Padahal, beberapa waktu lalu Anggota DPR RI, Andre Rosiade telah gembar-gembor mangatakan pembangunan fly over yang menghubungkan Kabupaten Solok dan Kota Padang itu mulai digarap pada Juni ini.
“Ini kan sudah bulan Juni, kan bisa dilihat sendiri, benar gak?” kata Athari disaat peninjauan proyek normalisasi sungai Batang Lembang di Nagari Koto Baru, Kabupaten Solok, Kamis (22/6/2023).
Athari menjelaskan, saat ini proses perencanaan pembangunan fly over Sitinjau Lauik sedang dibahas bersama pemerintah, dalam hal ini Kementerian PUPR RI. Ia memastikan bahwa proses pembahasan pembangunan fly over tersebut masih terus diupayakan oleh Komisi V yang bermitra langsung dengan Kementerian PUPR.
“PR-nya masih panjang dan saat ini prosesnya masih kita lihat,” kata Athari.
Srikandi Sumbar di DPR RI tersebut melanjutkan, keterlibatan banyak pihak tentu juga berdampak dalam perencanaan pembangunan fly over tersebut karena berada di kawasan hutan lindung. Saat ini Kementerian PUPR masih menyusun Detail Enginering Design (DED) fly over Sitinjau Lauik bersama PT. Hutama Karya Infrastruktur (HKI). Proses DED masih berlangsung, ada hutan lindung dan sebagai macamnya. Itu harus dibahas bersama baik dari Pemkot Padang, Kabupaten Solok dan instansi lainnya.
DED adalah dokumen desain teknis bangunan yang terdiri dari gambar teknis, spesifikasi bangunan, volume dan anggaranya yang dibutuhkan.
“Kami di Komisi V bagaimana fly over ini terus didorong, jadi masih dalam proses. Tergantung saya dan kawan-kawan di Komis V nanti, itu perjuangan kami,” katanya.
Senada dengan itu, Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Sumatera Barat, Thabrani mengatakan, saat ini Kementerian PUPR sudah menetapkan PT. HKI sebagai pemrakarsa fly over Sitinjau Lauik. Untuk proses perencanaan fly over Sitinjau Lauik sedang berjalan dan berproses, dan sudah ditunjuk proses pemrakarsanya PT. HKI.
Thabrani mengatakan bahwa nantinya pembangunan fly over tersebut akan ditender ulang oleh Kementerian PUPR.
“Rencananya tahun 2024 sudah mulai proses pengadaan, karena PT. HKI juga menjadi peserta lelang nantinya, bukan langsung mengeksekusi pelaksanaan. Jadi PT. HKI saat ini hanya pemrakarsa terhadap proses perencanaan Fly Over Sitinjau Lauik. Setelah selesai, nanti akan ditenderkan juga,” jelasnya.
Terkait berapa anggaranya yang dibutuhkan, kata Thabrani, juga belum dipastikan saat ini karena masih dalam proses kajian.
“Saat ini masih dalam tahap evaluasi dan kajian teknis, termasuk evaluasi pembiayaannya. Anggaran juga masih dalam pembahasan dan belum bisa dipastikan. Ini juga masih dievaluasi,” katanya.
Seperti diketahui, dari sejumlah pemberitaan Andre Rosiade menyebut pembangunan fly over Sitinjau Lauik mulai dibangun pada Juni 2023. Hal itu ia sampaikan seusai dalam Rapat Dengar Pendapat Komisi VI DPR RI dengan Dirut PT. Hutama Karya di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Rabu (16/11/2022).
Menteri BUMN, Erick Thohir saat mengunjungi tanjakan ekstrem Panorama 1 Sitinjau Lauik, Selasa (20/12/2022), mengatakan bahwa panjang ruas jalan fly over itu ialah 10,6 kilometer.
Adapun nilai investasi fly over ini ialah Rp4,8 triliun, dan akan dikerjakan oleh salah satu BUMN yakni PT Hutama Karya.
Kata Erick, setidaknya pembangunan akan rampung pada akhir tahun 2025.
“Saya berharap komitmen semua pihak, dan ingin memastikan bahwa Sumatera Barat tidak pernah dinomor dua kan oleh pemerintah (pusat),” kata Erick.