PIKIRANSUMBAR – Masyarakat Kabupaten Solok patut berbangga atas kinerja Bupati Solok, Epyardi Asda beserta Solok Super Team. Keseriusan dalam memperbaiki seluruh lini di Kabupaten Solok kembali mendapatkan apresiasi.
Kali ini, Pemerintah Kabupaten Solok meraih penghargaan dari BKKBN Provinsi Sumatera Barat sebagai daerah yang mampu menurunkan prevalensi stunting terbaik di Provinsi Sumatera Barat pada Tahun 2022.
Penghargaan itu diserahkan langsung Kepala BKKBN perwakilan Sumbar, Fatmawati kepada Bupati Solok, Epyardi Asda, di gedung Solok Nan Indah Kabupaten Solok, Kamis, (16/02/2023).
Pada kesempatan itu, Bupati Solok dan Ketua TP. PKK Kabupaten Solok, dinobatkan sebagai Bapak dan Bunda Asuh Anak Stunting Kabupaten Solok. Juga dilakukan penandatanganan kampanye Cegah Stunting melalui program Bapak dan Bunda Asuh Anak Stunting.
Turut hadir, Ketua TP. PKK. Kab. Solok, Ny. Emiko Epyardi Asda, Forkopimda Kabupaten Solok, Sekretaris Daerah Kabupaten Solok, Medison, Asisten Sekda, Staf Ahli Bupati, Kepala Dinas DPPKB P3A Kabupaten Solok, Dr. Maryeti Marwazi, kepala OPD, serta Camat dan Walinagari Se- Kabupaten.
Bupati Solok, Epyardi Asda mengucapkan syukur Alhamdulillah hari ini adalah hari yang bersejarah, kita Kabupaten Solok di nobatkan menjadi salah satu Kabupaten terbaik dalam penurunan angka Stunting tingkat nasional maupun tingkat Sumatera Barat.
Sebelumnya, angka stunting Kabupaten Solok paling rendah yakni 40,1%, namun berkat kerjasama seluruh lini yang dikomandoi oleh Dinas kesehatan dan Dinas BKKBN serta dibantu oleh TNI dan Polri, serta berkat perjuangan Solok Super Team, kita mendapatkan penghargaan itu semua.
” Keberhasilan Solok Super Team ini harus kita tingkatkan dimasa yang akan datang. Kepada seluruh Solok Super Team dan terkusus kepada seluruh walinagari yang telah bekerja dengan sepenuh hati dan sungguh-sungguh, bukan hanya sekedar memerintah, saya selaku Bupati Solok, merasa bangga dan berterimakasih kepada seluruh Solok Super Team,” ujar Epyardi Asda.
Ia menegaskan, target yang akan di capai Kabupaten Solok dalam penurunan angka Stunting pada tahun 2024 adalah mencapai angka 10%. Ini tantangan untuk kita semua, saya selaku Bupati akan memfasilitasi semua yang dibutuhkan untuk menurunkan angka Stunting di Kabupaten Solok ini.
Dengan bekerjasama di seluruh lini, saya yakin kita bisa menjadi yang terbaik bukan hanya di Sumatera Barat akan tetapi juga di tingkat nasional.
Bupati mengatakan, dengan semua penghargaan yang telah di raih tersebut, ia berharap, itu semua bisa menjadi cambuk agar lebih semangat lagi dalam bekerja dan berbuat lebih banyak lagi untuk masyarakat.
Sebelumnya, Kepala BKKBN Perwakilan Sumatera Barat, Fatmawati mengatakan maju atau tidaknya suatu daerah tak lepas dari pembangunan Sumber Daya Manusia yang berkualitas. Hal tersebut merupakan pilar pembangunan indonesia emas tahun 2045,
Yaitu manusia Indonesia yang memiliki Kecerdasan yang Komprehensif, damai dalam interaksi sosial, dan berkarakter kuat, serta berperadaban unggul.
Survey Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2022, sudah di publis oleh Menteri Kesehatan pada tgl 25 Januari 2023, bahwa angka pravelensi Stunting di Sumbar, mengalami kenaikan sebesar 1,9% dari posisi 23,3 jadi 25,2%.
Terbalik dengan data yang ada di Kabupaten Solok, dari hasil SSGI tahun 2021 angkanya 40,1%, dan mengalami penurunan drastis menjadi sebesar 24,2 % pada tahun 2022. ini merupakan pencapaian yang luar biasa terhadap Program Stunting.
Kabupaten Solok merupakan pecapaian penurunan angka Stunting terbesar di Sumatera Barat, Ia memberikan Apresiasi kepada Pemerintah Kab. Solok atas pencapaian tersebut.
Dan juga atas terpilihnya menjadi salah satu Kabupaten terbaik dalam hal pelaksanaan audit kasus Stunting secara nasional, Dimana ada 4 Kabupaten yang mendapat apresiasi terbaik salah satunya Kabupaten Solok pada tahun 2022, Ini tak lepas dari kerjasama seluruh lini dari unsur Pemerintah Kabupaten Solok.
” Ucapan Terimakasih dan penghargaan saya sampaikan kepada Bupati Solok dan seluruh jajaran serta seluruh pihak yang telah membantu mengoptimalkan program dan kinerja untuk percepatan penurunan Stunting pada tahun 2022 yang lalu, dan semoga pada tahun 2023 cita-cita Bupati tercapai untuk penurunan angka Stunting menjadi angka 15%,” tutupnya.