PIKIRANSUMBAR– Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Solok, H. Mustafa, MA, menghadiri pembukaan Musabaqah Qira’atil Kutup (MQK) Tingkat Sumbar yang digelar di halaman kampus terbuka Ponpes Sumatera Thawalib Parabek, yang berlokasi di Simpang Bangkaweh Ladang Laweh Kecamatan Banuhampa Kabupaten Agam, Senin (19/6/2023).
Kegiatan ini dibuka oleh Kakanwil Kemenag Provinsi Sumbar, H. Helmi serta turut dihadiri oleh Kabid Papkis H. Naharuddin, Kabid Penmad, H. Hendri Oani Dias, Kakan Kemenag Kabupaten Agam, H. Marjanis, Kakan Kemenag kabupaten/kota se Sumbar, Pimpinan Ponpes H. Muhammmad Zaki, Ketua FKPP Sumbar H. Akmal, Ketua MKPP Suryadi Ramli, seluruh peserta MQK, pembimbing, seluruh panitia pelaksana dan juga Dewan Hakim.
Lomba MSQ ini digelar selama tiga hari ke depan, diikuti oleh delegasi santri dari kab/kota se Sumbar. Khusus Kota Solok, dihadiri Plh Kasi PD Pontren, Pimpinan Ponpes Darut Thalib dan Ponpes Waratsatul An Biya’.
Kontingen Khafilah Kota Solok, yang ikut dalam ajang perlombaan berjumlah 16 orang dengan perincian, 11 orang dari Ponpes Waratsatul Anbiya’ dan 5 orang utusan dari Ponpes Darut Thalib. Adapun cabang lomba yang diikuti diantaranya, Tauhid, Ilmu Hadits, Hadits dan tafsir.
MQK tingkat Sumbar dilaksanakan untuk menseleksi peserta Musabaqah Qira’atil Kutup 2023 ke tingkat Nasional, MQK merupakan wujud bagaimana kualitas dan perhatian terhadap, pembelajaran kitap kuning diponpes, dengan harapan lulusan santri menjadi alumni yang tafagguduh fiddin.
Tujuan dilaksanakannya MQK tahun 2023 yaitu, sebagai lomba atau musabaqah uji kemampuan santri dalam membaca, memahami dan mengungkapkan kandungan kitab kuning secara komprehensif. Kemudian untuk memotivasi santri dan meningkatkan kualitas santri dalam melakukan kajian ilmu pendalaman agama Islam yang bersumber dari kitab kuning sebagai bagian dari proses kaderisasi ulama dan tokoh.
Pondok pesantren memiliki tiga peran penting, yakni peran pendidikan, peran dakwah, dan peran pemberdayaan masyarakat, yang ketiga-tiganya begitu esensial dalam pembangunan sumber daya manusia dan sepatutnya mampu menggugah dan menjadi daya tarik.
“Mari kita berikan support ke santriwan/i untuk berlomba secara maksimal dan mengedepankan kejujuran, menang dan kalah dalam suatu perlombaan itu sudah biasa. Jika menang, mari bersyukur dan jika kalah jangan sampai putus asa, MQK sepaturnya menjadi daya tarik serta menjadi penyemangat bagi para santri untuk mempelajari Al-Quran, Hadist dan kitab kuning sebagai pondasi dalam beribadah, berdakwah dan berkehidupan, baik dalam lingkungan pondok pesantren maupun di luar pondok pesantren,” jelasnya.
Selanjutnya Kakankemenag Kota Solok, H. Mustafa, menyampaikan utusan Kota Solok mempunyai misi yang mulia, yaitu membawa nama Kota solok, khususnya kementerian Agama Kota Solok.