PIKIRANSUMBAR-Tahun 2024 mendatang kita akan melaksanakan Pemilihan Umum (Pemilu) serentak yaitu pemilihan presiden; DPR, DPD, dan DPRD; serta pemilihan kepala daerah.
“Saat ini kiprah dan partisipasi perempuan masih rendah untuk berpolitik atau sekitar 20 persen. Kaum perempuan memiliki peluang dan kesempatan besar untuk berpartisipasi dalam dunia politik. Namun saat ini juga sudah banyak perempuan berpendidikan dan sadar akan pentingnya peran mereka dalam dunia politik,”kata Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Solok Emiko Epyardi Asda saat membuka Pendidikan Politik dan Sosialisasi tahapan Pemilu, bagi kaum perempuan.
Lebih lanjut Emiko mengungkapkan, tren politik era Orde Reformasi memberikan alokasi 30 persen bagi perempuan untuk menjadi calon legislatif (caleg).
“Ini bisa menjadi celah bagi perempuan untuk mengambil peran dalam politik,” sebutnya.
Emiko berharap ke depan akan ada peningkatan partisipasi politik dari kaum perempuan dalam Pemilu. Menurutnya, dengan adanya legislator maupun kepala/wakil kepala daerah perempuan dapat memunculkan kebijakan-kebijakan, program, dan peraturan yang berperspektif gender.
“Dengan suksesnya Pemilu 2024 kita akan mendapatkan Pemimpin Negara, Pemimpin Daerah, dan Wakil Rakyat yang mampu membawa Bangsa dan Negara Indonesia pada kemajuan dan kejayaan,” imbuhnya.
Kemudian, Emiko juga mengajak masyarakat untuk meningkatkan kerjasama dengan berbagai komponen dalam menjaga kamtibmas di tengah-tengah masyarakat agar pelaksanaan Pemilu mendatang berjalan lancar dan tertib serta masyarakat menyalurkan hak suaranya sesuai hati nuraninya.
“Juga berpesan agar menjaga persatuan dan kesatuan serta berprilaku sesuai dengan pancasila dan UUD 1945, agar dapat mencegah dan mengantisipasi segala bentuk konflik yang dapat menimbulkan perpecahan di masyarakat dan antar umat beragama serta mengajak kepada seluruh peserta agar dapat mensukseskan pemilu 2024,” katanya.
Sementara itu, Ketua KPU Kabupaten Solok Gadis mengatakan perempuan mempunyai peranan yang sangat penting dalam kegiatan pelaksanaan Pemilu dan menyukseskan tahapan Pemilu.
“Dari Pemilu ke Pemilu perwakilan perempuan di legislatif dalam data pemilihan itu makin meningkat, tetapi masih belum terkejar angka 30 persen,” jelasnya.
Ia berharap dengan adanya sosialisasi ini akan meningkatkan partisipasi perempuan dalam Pemilu mendatang, baik sebagai pemilih, penyelenggara, maupun mencalon.
“Kita harapkan perempuan tentunya lebih aktif dan juga ke depannya perempuan ini bukan hanya jadi objek saja untuk meraup suara, tetapi juga dilibatkan sebagai subjek nanti di pemilihan,” pungkasnya.
Sementara itu, Kepala Badan Kesbangpol Kabupaten Solok diwakili Lili Guswanti mengatakan kegiatan ini bertujuan untuk mewujudkan Pemilu yang Aman dan Damai di Kabupaten Solok.
“Dengan membangun rasa toleransi dan kerjasama antara masyarakat, dan Pemda dalam mewujudkan kestabilan politik di daerah serta meningkatkan partisipasi masyarakat pada pemilu 2024,” ujarnya.