PIKIRANSUMBAR – Bulan Ramadhan merupakan bulan yang sangat istimewa bagi umat Islam. Di bulan inilah, umat Islam diseluruh dunia diwajibkan untuk berpuasa selama satu bulan penuh.
Di bulan ini pula umat muslim berlomba-lomba mengerjakan ibadah dan amal kebaikan seperti shalat, membaca Al-Qur’an, bersedekah, ngaji, umrah, memberikan santunan kepada fakir-miskin, dan masih banyak lagi.
Bukan tanpa alasan, Ramadhan selalu menjadi bulan yang dirindukan karena Nabi Muhammad banyak mencontohkan amalan kebiasaan saat Ramadhan. Nabi Muhammad berpuasa sembilan kali Ramadhan sepanjang hayatnya: delapan kali berpuasa selama 29 hari dan sekali berpuasa selama 30 hari.
Nabi Muhammad sangat memuliakan, merindukan, mengenang, dan mengistimewakan bulan Ramadhan. Lalu apa saja kebiasaan Nabi Muhammad selama bulan Ramadhan?
Nabi Muhammad berkhalwat (memencilkan diri) atau bertahannus (mengheningkan pikiran) di Gua Hira ketika bulan Ramadhan tiba. Dengan bekal roti kering, kurma, dan air yang disiapkan istrinya, Sayyidah Khadijah, beliau berada di Gua Hira sebulan penuh dan baru pulang ke rumah setelah bulan Ramadhan selesai.
Beliau bermunajat, bertaqarrub, dan bermujahadah kepada Tuhan. Nabi Muhammad melakukan itu beberapa kali setiap bulan Ramadhan tiba sampai benar-benar dirasakan terbukanya hijab bagi hati dan pikirannya.
Nabi Muhammad juga selalu mentadaruskan Al-Qur’an di hadapan Jibril setiap malam bulan Ramadhan. Kegiatan tadarus bersama itu baru berhenti ketika Nabi Muhammad melaksanakan i’tikaf terakhir di Masjid Nabawi. Pada saat itu, Nabi Muhammad menyampaikan kepada putrinya bahwa Malaikat Jibril tidak akan datang lagi pada bulan Ramadhan berikutnya.
Itu menjadi isyarat bahwa tahun depan Nabi Muhammad tidak akan bertemu lagi dengan bulan Ramadhan. Dan benar, pada tahun itu Nabi Muhammad wafat setelah musim haji selesai.
Sebagaimana satu riwayat, puasa dan Al-Qur’an yang dibaca pada malam Ramadhan akan memberikan syafaat kepada orang yang mengerjakannya kelak pada hari kiamat. Ibadah lainnya yang digiatkan Nabi Muhammad selama bulan Ramadhan adalah bersedekah kepada sesama.
Dalam satu hadits riwayat Tirmidzi, Nabi Muhammad menegaskan bahwa sedekah yang paling baik adalah sedekah pada bulan Ramadhan. Selain itu, Nabi Muhammad mengatakan kalau siapapun yang memberi makan orang yang sedang berpuasa maka ia akan mendapatkan pahala yang sama dengan orang yang berpuasa.
Di samping itu, Nabi Muhammad juga menggiatkan ibadah umrah pada bulan Ramadhan. Beliau menekankan bahwa pahala umrah pada bulan Ramadhan itu sama seperti pahala haji.