PIKIRANSUMBAR,- Untuk meningkatkan kesejahteraan petani di daerah terisolir, Wakil Ketua DPRD Kabupaten Solok, Ivoni Munir meminta Dinas Pertanian Kabupaten Solok mengembangkan produksi beras organik melalui pembangunan pertanian berbasis teknologi.
“Setiap musim tanam tiba, petani di daerah terisolir seperti di Nagari Garabak Data, Simiso, Batu Bajanjang,Kapujan dan Sibie Aie selalu mengalami kelangkaan pupuk kimia. Kalau pun ada pupuk kimia, haraganya sudah sangat mahal karena besarnya beaya transportasi. Semua ini menyebabkan biaya produksi menjadi tinggi. Produktifitas petani sangat rendah dan hasil pertanian hanya bisa untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari,”kata Ivoni Munir, Minggu (28/8/2022).
Untuk meningkatkan produktifitas petani sekaligus mengurangi ketergantungan petani terhadap pupuk kimia, katanya, ada baiknya petani yang ada di daerah terisolir itu diarahkan untuk membudidayakan beras organic.
Budidaya beras organik jauh lebih menguntungkan dari pada budidaya secara konvensional. Karena tanam padi organik tidak perlu memakai lahan yang luas dan harganya juga jauh lebih tinggi dari beras hasil pertanian secara konvensional. Namun karena keterbatasan ilmu, tidak banyak petani yang menekuni pertanian organik ini.
Untuk itu katanya,agar petani bisa menikmati keuntungan dari budi daya beras organik, Dinas Pertanian sehurusnya melakukan pembinaan sekaligus mengarahkan petani daerah terisolir untuk berbudidaya beras organik.
“Untuk mengarahkan petani di daerah terisolir membudidayakan beras organik ini tidaklah terlalu sulit, karena petani di daerah itu sudah terbiasa menggunakan pupuk kandang,” kata politisi PAN itu.
Dan dalam berbudidaya itu,kata Ivoni Munir, petani hendaknya diarahkan untuk memamfaatkan teknologi. Petani difasilitasi agar bisa memamfaatkan mesin panen,mesin tanam dan mesin-mesin lainnya. Dengan penerapan teknologi ini,diharapkan akan terjadi peningkatan hasil sekaligus menurunkan beaya produksi.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Solok Kenedy Hamzah mengatakan,pertanian organik untuk tanaman padi telah dilaksanakan telah dilaksanakan, cuma masih terbatas di daerah beberapa Nagari, seperti Sariek Alahan Tigo.
Di Sariek Alahan Tigo telah diproduksi beras organik dengan varietas beras merah,beras hitam (siarang) dan beras putih. Beras organik di sini telah mendapatkan sertifikat organik dari Lembaga Sertifikasi Organik (LSO). Seluas 29,5 ha dan telah diekspor ke luar daerah.
“Beras organik juga sudah berkembang di Kecamatan Gunung Talang, Kecamatan Kubung dan Kecamatan Bukit Sundi. Untuk daerah terisolir seperti Kecamatan Tigo Lurah, sebenarnya sudah dilakukan, namu belum maksimal. Diharapkan pada kedepan budidaya beras organic ini jugadikembangkan di daerah terisolir,,”ujarnya.