Rapor Pendidikan Kabupaten Solok Tertinggi di Sumatera Barat, Epyardi Asda: Kerja Super Tim

  • Whatsapp
Pemaparan Bupati Solok Epyardi Asda terkait Program Pendidikan Kabupaten Solok.
Pemaparan Bupati Solok Epyardi Asda terkait Program Pendidikan Kabupaten Solok.
banner 468x60

PIKIRANSUMBAR– Pemerintah Daerah Kabupaten Solok kembali menoreh prestasi. Setelah berhasil menurunkan angka stunting di bidang kesehatan, kenaikan angka pertumbuhan ekonomi, pelayanan publik dan pencapaian lainnya.

Kali ini di sektor pendidikan, kabupaten yang dipimpin Bupati Epyardi Asda mendapat rapor pendidikan tertinggi se-Sumatera Barat (Sumbar) yang dinilai oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan Riset dan Teknologi. Padahal sebelumnya pendidikan di Kabupaten Solok terperosok jauh di banding daerah lain.

Bacaan Lainnya
banner 300250

Hal ini disampaikan oleh Kepala Balai Besar Penjaminan Mutu Pendidikan (BBPMP) Sumbar, Muslihuddin di Padang pada Senin (30/10/2023).

“Ini menjadi contoh bagi kabupaten dan kota di Sumbar dan Kabupaten Solok ini lonjakannya luar biasa, tertinggi se-Sumatera Barat. Ini saya ucapkan selamat dan perlu dicontoh dan ternyata salah satu cara yang dilakukan oleh Pak Bupati Solok adalah dengan bersama-sama atau kolaborasi. Terima kasih atas dukungan dan keseriusan pak Bupati serta juga para pendidik sehingga dapat meningkatkan Delta a Assesmen Nasional rapor mutunya,” ucap Muslihuddin.

Ia mengungkapkan, sebelumnya Kabupaten Solok masuk terendah atau di bawah peringkat 10 ke bawah di Sumbar, namun bisa berada di peringkat tertinggi mengalahkan daerah yang sebelumnya.

“Ga usah disebut daerah mananya karena ada beberapa kabupaten dan kota yang dulu langganan (tertinggi), tapi ga usah disebutkan. Yang jelas Kabupaten Solok ini luar biasa cepat karena kerja keras Kepala Daerah dan Kepala Dinas tentunya,” ucapnya.

Ia menjelaskan, kaitan rapor mutu pendidikan terutama Asesmen Nasional (AN) terkait dengan Literasi dan Numerasi yang cukup tinggi bagi anak-anak Kabupaten Solok. Capaian mutu satuan pendidikan dinilai dari hasil belajar murid yang mendasar (literasi, numerasi dan karakter), serta kualitas proses belajar-mengajar dan iklim satuan pendidikan yang mendukung pembelajaran. Informasi-informasi tersebut diperoleh dari tiga instrumen utama, yaitu Asesmen Kompetensi Minimum (AKM), Survei Karakter dan Survei Lingkungan Belajar.

Bupati Solok Epyardi Asda mengatakan, sejak awal mengabdi di kampung halamannya Kabupaten Solok, hal yang ia lakukan adalah mengajak semua ASN dan honorer untuk sama-sama bekerja ikhlas dari hati niat dunia dan akhirat.

“Kita ketuk pintu hatinya dulu, mari sama-sama kita mengabdi. Lalu saya terapkan agar guru-guru atau para pengajar ini senang saya kasih kesempatan untuk pindah sesuai kampung halamannya. Contoh ia orang Selayo tapi mengajar di Aia Dingin, kan biaya transportasi dan lainnya jadi besar belum lagi akses, dan kendala lainnya. Nah dengan ini minimal ia senang bisa mengajar di kampung (nagari) nya,” tutur Epyardi.

Hal lain yang terus ia lakukan adalah dengan memberikan permintaan para guru-guru dan pengajar saat ia berkunjung di Nagari.

Setiap kunjungan tersebut, Epyardi selalu membuka dialog dengan masyarakat. Dalam momen tersebut selain warga yang banyak pemintaan adalah di sektor pendidikan terutama para guru.

“Hampir setiap saya kunjungan ke nagari selalu ada guru-guru yang meminta banyak hal. Mulai dari bangun mushala, WC, ruang belajar dan lainnya. Dan ini selalu saya utamakan, sesuai dengan anggaran yang saya anut yakni anggaran berbasis kebutuhan masyarakat,” ucapnya.

Hal lain yang dilakukan oleh Epyardi adalah menerapkan sekolah lima hari. Hal ini bertujuan agar murid bisa belajar maksimal dan mempunyai waktu dua hari untuk waktu bersama keluarga.

“Baik itu ia bisa lebih dekat dengan keluarga dan juga kalau ada usaha keluarga anaknya bisa bantu orang tua. Dan satu hal lagi muatan lokal juga kita terapkan. Selain itu kurikulum merdeka belajar dari Kemendikbud saat ini sangat bagus bagi anak-anak di Indonesia karena mengedepankan karakter anak,” ujarnya.

Lebih lanjut, semua yang ia terapkan tersebut bisa berjalan dengan cara kolaborasi atau bersama-sama dengan seluruh perangkat di Pemerintah Kabupaten Solok. Karena itu ia membentuk tim yang bernama Solok Super Team (SST).

“Jadi karena kami bekerja harus bersama-sama dan saya meyakini supermen itu tidak ada yang ada hanyalah super tim. Maka diawal saya menjabat saya membentuk Solok Super Team (SST) dan kekompakan di Pemkab Solok. Alhamdulilah saat ini mulai banyak capaian yang kami terima mulai dari stunting, pertumbuhan ekonomi, pelayanan publik dan penghargaan lainnya,” kata Epyardi Asda.

 

banner 300x250

Pos terkait

banner 468x60

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *