PIKIRANSUMBAR-Demi membekali peserta didik untuk lebih mengenal dan mencintai lingkungan alam,sosial,bahasa dan budaya serta melestarikan dan mengembangkan kearifan lokal,TK Pertiwi Setda Kota Solok yang beralamat di Jalan Puti Indo Jati Kelurahan IX Korong mulai membekali anak didiknya dengan muatan lokal, salah satunya mengunjungi rumah gadang sebagai salah satu rumah adat Minangkabau,Kamis (8/9/2022).
Kepala Sekolah TK Pertiwi Setda Kota Solok,Osnita.S.Pd menjelaskan,dengan dicanangkannya Muatan Lokal Bahasa dan Sastra Minangkabau sebagai mata pelajaran wajib pada seluruh TK, SD dan SMP di Kota Solok.menjadikan sekolah sebagai salah satu lingkungan sosial bagi anak – anak untuk dapat mengenal budaya yang nantinya diterapkan melalui kurikulum pendidikan.
TK Pertiwi Setda Kota Solok pun sudah memulai mengajarkan serta memperkenalkan kepada anak didik untuk mengenal budaya Daerah seperti yang telah dilakukan yaitu mengunjungi untuk memperkenalkan arti maupun filosofi Rumah Gadang sebagai rumah adat minangkabau.selain itu,anak didik juga di ajarkan dalam berbahasa di lingkungan sekolah dengan menggunakan bahasa Daerah seperti memanggil Uda,Uni,mamak dan sebagainya.
Lebih lanjut Kepala Sekolah juga menjelaskan,kedepannya akan di laksanakan kegiatan – kegiatan untuk mengenal budaya seperti menyanyikan lagu Daerah,memperkenalkan kesenian anak Nagari dan memperkenalkan kuliner lokal,melalui pengenalan budaya dan sastra minangkabau diharapkan anak – anak dapat mencintai kebudayaan bangsa,”ujar Osnita.
Pemerintah Daerah Kota Solok sebelumnya telah melaunching sebagai tanda dicanangkannya muatan lokal Bahasa dan sastra Minangkabau sebagai mata pelajaran untuk seluruh SD dan SMP di Kota Solok yang dilaksanakan dilapangan merdeka Kota Solok tanggal 4 Agustus 2022 lalu.
Sebelumnya Kepala Pusat Kurikulum dan Pembelajaran Kemendikbudristek, Dr. Baharudin, M.Pd saat launching tersebut mengatakan Pemerintah Daerah diharapkan segera menetapkan kurikulum muatan lokal yang inovatif, dimana siswa yang sedang menempuh pendidikan saat ini adalah mereka yang akan memimpin Indonesia di masa depan. Untuk itu, penerapan kurikulum di sekolah harus disesuaikan dengan karakter generasi saat ini, termasuk untuk kurikulum muatan lokal.
“Kurikulum Merdeka dalam implementasinya dialokasikan menjadi kewenangan Daerah untuk mamasukkan muatan lokal berdasarkan karakteristik dan kearifan lokal di Daerah.pendidikan yang berakar pada budaya bangsa tersebut memiliki ruang cukup besar di dalam kurikulum tersebut,”jelas Baharudin.
(Wahyu Haryadi)