PIKIRANSUMBAR – kebijakan Pemerintah menaikan harga BBM beberapa waktu lalu membuat Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Solok, menggelar aksi damai dan menolak naiknya harga BBM dengan melakukan Orasi di bundaran Pasar Raya Solok dan selanjutnya berakhir di Sekretariat DPRD Kota Solok, Jum’at (9/9/ 2022).
Dalam orasi di Sekretariat DPRD Kota Solok rombongan Mahasiswa diterima langsung oleh Ketua DPRD Kota Solok,Hj.Nurnisma.SH dan Wakil Ketua DPRD Efriyon Coneng dan Bayu Kharisma serta Anggota DPRD Kota Solok diantaranya Rusdi Saleh dan Irwan Sari In,selain itu Aksi yang digelar mahasiswa tersebut mendapatkan pengawalan ketat dari pihak Polres Solok Kota, dalam hal itu dipimpin langsung oleh Kapolres Solok Kota, AKBP.Ahmad Fadilan, didampingi oleh beberapa pejabat instansi penegak hukum lainnya.
Koodinator aksi,Puji Yulia menyampaikan 5 tuntutan kepada Pemerintah diantaranya, Menolak kenaikan BBM yang dinilai memberatkan bagi masyarakat apalagi Indonesia baru saja dilanda wabah covid-19, menuntut tidak adanya kekerasan kepada aktivis (mahasiswa) disaat melakukan aksi damai, meminta Pemerintah mencabut kebijakan kenaikan tarif dasar listrik, meminta pemerintah untuk memberantas mafia minyak, gas, dan pertambangan dengan melakukan penegakan hukum aktif dan transparansi, serta meminta pemerintah daerah kota Solok untuk membuka fasilitas umum 24 jam,”kata Korlap.
“ Mahasiswa meminta anggota DPRD Kota Solok untuk menyampaikan aspirasinya atau tuntutannya itu kepada Presiden atau kepada pimpinan masyarakat yang lebih tinggi.selain itu koodinator aksi juga mengajak kepada mahasiswa, pemuda, dan seluruh elemen masyarakat untuk terus menyuarakan menolak kenaikan harga BBM bersubsidi,” ungkap Puji Yulia.
Ketua DPRD Kota Solok,Hj.Nurnisma.SH dalam menyikapi aspirasi dan tuntutan yang disampaikan oleh mahasiswa mengatakan, pihak legislatif setempat juga merasakan apa yang dirasakan oleh mahasiswa, oleh sebab itu, ia berjanji akan menyampaikan aspirasi tersebut kepada Presiden melalui lembaga yang lebih tinggi.
Hj.Nurmisma juga mengapresiasi kepedulian mahasiswa terhadap masyarakat, dan dikatakannya, naiknya harga BBM juga berdampak kepada seluruh aparatur Pemerintahan yang ada.selain itu kami juga menyampaikan apresiasi kepada mahasiswa dalam penyampaian aksi berjalan tertib dan damai.
Sebagai bentuk dukungan penolakan kenaikan harga BBM, perwakilan mahasiswa bersama Anggota DPRD Kota Solok melakukan audensi diruangan rapat besar sekretariat DPRD Kota Solok yang berakhir dengan penandatanganan naskah penolakan kenaikan harga BBM.
(Wahyu Haryadi)