Upaya Perangi Stunting, Ketua TP-PKK Kabupaten Solok Serahkan PMT di Nagari Bukit Kanduang

  • Whatsapp
Ketua TP PKK Kabupaten Solok, Ny. Emiko Epyardi Asda bersama masyarakat Nagari Bukit Kanduang. (Kominfo Kab. Solok 2023)
Ketua TP PKK Kabupaten Solok, Ny. Emiko Epyardi Asda bersama masyarakat Nagari Bukit Kanduang. (Kominfo Kab. Solok 2023)
banner 468x60

PIKIRANSUMBAR-Ketua TP PKK Kabupaten Solok Ny. Hj. Emiko Epyardi Asda, SP menyerahkan langsung bantuan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) kepada ibu hamil dan menyusui di Nagari Bukit Kanduang, Kecamatan X Koto Diatas, Senin (25/9/2023).

Hal itu dilakukan sebagai upaya penanganan kasus stunting yang terjadi di Kabupaten Solok, khususnya di nagari. Bantuan yang dialurkan berupa Susu formula untuk ibu hamil dan menyusui, Kacang Hijau serta beberapa kilogram telur ayam.

Bacaan Lainnya
banner 300250

Menurut Istri Bupati Solok itu, untuk kasus stunting di Kabupaten Solok telah terjadi penurunan yang signifikan. Hal itu berdasarkan bulan timbangan by name by address yang dilakukan pada tahun 2022.

”Untuk kasus stunting di Kabupaten Solok saat ini sudah mencapai angka 24,2 %, dan itu sudah turun secara signifikan yang semula 42 % pada tahun 2021,” ujar Emiko.

Ia menargetkan pada tahun 2024 nanti angka stunting di Kabupaten Solok sudah mencapai target nasional yaitu sebesar 14 %.“Dengan adanya Bantuan Pemberian Makanan Tambahan ini diharapkan stunting di Kabupaten Solok terus menurun. Sehingga tahun 2024 stunting di Kabupaten Solok sudah berada di bawah angka 10 %,“ tukasnya.

Ia menjelaskan, penyebab dari stunting secara garis besar ialah karena pengaruh ekonomi, untuk itu kepada walinagari berharap agar dapat mengintervensi tidak hanya pada masalah gizi namun juga dalam Pemberdayaan Masyarakat guna meningkatkan Perekonomian Masyarakat di Nagari masing-masing.

“Di kabupaten Solok diperlukan tindakan konvergen secara terintegrasi dengan melibatkan lintas sektor di setiap tingkat wilayah, mulai dari Kabupaten sampai ke nagari, serta juga peran para ahli dalam baik secara pengetahuan, maupun tindakan,” tambahnya.

Menurutnya, intervensi stunting harus dimulai dari hulu kepada remaja dan calon pengantin. Meningkatkan pemahaman remaja akan pentingnya kebutuhan gizi serta menerapkan pola hidup sehat dan bersih.

“Untuk menangani stunting ini tidak bisa hanya dengan cara penanggulangan, tapi juga perlu dilakukan tindakan pencegahan. Oleh karena itu, penting untuk masyarakat bisa mendapatkan akses edukasi mengenai gizi seimbang dan kesehatan karena merekalah yang nanti akan melahirkan generasi berikutnya di masa depan,” katanya.

Pemerintah Kabupaten Solok melakukan upaya penanganan yang serius terhadap stunting, pada Tahun 2022 lalu, ada 10 nagari yang menjadi wilayah sasaran (penanganan) stunting Kabupaten Solok.

“Penanganan Stunting sudah menjadi Program Nasional dimana tareget Stunting di Indonesia ada pada angka 14 persen, namun di Kabupaten Solok Bupati bertekad agar dapat menekan hingga angka 10 persen, untuk itu perlu kerjasama dari seluruh Pihak sehingga dapat mewujudkan hal ini bersama-sama,” jelasnya.

Ia meminta bantuan kepala jorong dan walinagari untuk mensurvei sampai ke pelosok-pelosok, agar nanti tidak ada yang terlewatkan untuk pendataan stunting.

“Saya berharap, semua pihak ikut andil dalam penurunan angka stunting, bekerjasama untuk membangun SDM yang berkualitas di masa yang akan datang,” tukasnya.

banner 300x250

Pos terkait

banner 468x60

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *